POGI Beri 3 Saran soal Wacana Dokter Umum Boleh Operasi Caesar

4 hours ago 1

TEMPO.CO, Jakarta - Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia atau POGI meminta Kementerian Kesehatan untuk memikirkan ulang rencana perizinan dokter umum melakukan operasi caesar. POGI beralasan, operasi caesar merupakan intervensi bedah berisiko yang harus dilakukan oleh dokter spesialis obstreti yang berpengalaman.

"Kami ingin menekankan pentingnya mempertimbangkan kepentingan masyarakat, keselamatan pasien dan kualitas pelayanan kesehatan dalam setiap kebijakan yang diambil," kata POGI dikutip dari keterangan pada Jumat, 16 Mei 2025. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pernyataan itu dibuat oleh pengurus pusat POGI yang terdiri dari Ketua Umum Yudi M. Hidayat, Sekretaris Jenderal Surahman Hakim, Ketua Dewan Pembina Pusat Ari K. Januarto, dan Ketua Terpilih Budi Wiweko. Selain meminta Kementerian Kesehatan mengkaji ulang, POGI merekomendasikan tiga hal sebagai tindak lanjut wacana dokter umum melakukan operasi caesar. 

Pertama, POGI menyarankan adanya pengembangan program pelatihan bagi dokter umum yang ingin memperdalam pengetahuan tentang obstetri dan ginekologi. "Dengan dukungan dari fakultas kedokteran dan rumah sakit pendidikan," ujar POGI melanjutkan. 

Kemudian, POGI juga mengusulkan adanya peningkatan akses masyarakat terhadap layanan spesialis, terutama di daerah terpencil. POGI mendorong pemerintah untuk memberikan insentif bagi dokter spesialias yang bersedia bertugas di daerah 3T, yakni tertinggal, terdepan terluar.

Ketiga, POGI juga merekomendasikan penggunakan teknologi layanan kesehatan jarak jauh untuk digunakan sebagai fasilitas pemberian bimbingan dan supervisi kepada dokter umum dalam situasi darurat. "Sambil tetap menjaga batas kewenangan yang jelas." 

POGI mengundang para pemangku kepentingan, termasuk Kementerian Kesehatan, organisasi profesi dan masyarakat untuk berdiskusi dalam merumuskan kebijakan yang memenuhi kebutuhan akses layanan kesehatan sekaligus menjamin keselamatan. 

Sebelumnya Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin berencana membolehkan dokter umum menangani operasi melahirkan dengan metode caesar. Menurut dia, rencana ini perintah dari Presiden Prabowo Subianto.

Menteri Budi mengatakan, Kepala Negara ingin Kementerian Kesehatan membuka sedikitnya 66 rumah sakit di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar atau 3T. Beberapa di antara daerah terpencil itu adalah Pulau Nias, Taliabu, Kolaka, Konawe Utara, pedalaman Sumba, dan pedalaman Flores. 

Namun, jumlah dokter spesialis di Indonesia masih jauh dari total kebutuhan sehingga alternatifnya adalah melatih dokter umum agar bisa melakukan operasi. "Jadi yang saya minta adalah untuk ratusan daerah yang tidak memiliki dokter spesialis, tolong dokter umumnya dilengkapi kompetensi yang sifatnya menyelamatkan nyawa," ujar Budi saat ditemui di Kompleks DPR/MPR/DPD pada Rabu, 14 Mei 2025.

Budi bercerita gagasan ini muncul karena dirinya kerap mendapat banyak laporan dari dokter-dokter umum di daerah. Mereka mengadu tidak bisa mengambil tindakan apapun ketika melihat ibu hamil yang hendak melahirkan, bahkan ketika hampir meninggal.

Dede Leni Mardianti berkontribusi pada penulisan artikel ini

Pilihan Editor: Kewenangan Baru Presiden lewat Revisi UU ASN

Read Entire Article
Parenting |