Fimela.com, Jakarta Berpuasa bukan hanya tantangan bagi orang dewasa, tetapi juga bagi anak-anak yang baru belajar menahan lapar dan haus. Di hari-hari awal puasa, wajar jika anak menjadi lebih mudah rewel karena mereka belum terbiasa dengan perubahan pola makan dan aktivitas harian. Kondisi ini sering kali membuat orang tua bingung dalam menghadapi emosi anak yang naik turun selama menjalani puasa.
Mood anak yang tidak stabil saat puasa bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti rasa lapar, kelelahan, atau bahkan kebosanan. Jika tidak ditangani dengan baik, anak bisa semakin sulit dikendalikan dan justru merasa terpaksa menjalani puasa.
Agar anak tidak mudah rewel saat puasa, ada beberapa strategi yang bisa diterapkan. Dengan pendekatan yang tepat, anak tidak hanya mampu menjalani puasa dengan lebih tenang, tetapi juga belajar memahami makna puasa dengan cara yang menyenangkan. Berikut beberapa tips yang bisa dicoba!
Pastikan Asupan Gizi Anak Cukup
Makanan yang dikonsumsi saat sahur dan berbuka sangat berpengaruh pada energi dan mood anak selama berpuasa. Pastikan anak mendapatkan makanan bergizi seimbang, yang mengandung karbohidrat kompleks, protein, serat, serta vitamin dan mineral. Karbohidrat kompleks dari nasi merah, roti gandum, atau oatmeal membantu menjaga rasa kenyang lebih lama, sementara protein dari telur, ayam, atau ikan memberikan energi yang stabil. Jangan lupa untuk memastikan anak cukup minum air putih agar terhindar dari dehidrasi yang bisa membuatnya mudah lemas dan rewel.
Buat Suasana Sahur dan Buka yang Menyenangkan
Bangun untuk sahur bisa menjadi tantangan bagi anak, terutama jika mereka masih mengantuk. Untuk menghindari mood buruk di pagi hari, buat suasana sahur lebih menyenangkan, misalnya dengan menyiapkan makanan favoritnya atau memberikan cerita menarik tentang Ramadan. Saat berbuka, ciptakan momen kebersamaan yang hangat agar anak merasa puas dan semangat menjalani puasa keesokan harinya.
Berikan Waktu Istirahat yang Cukup
Kurangnya waktu tidur dapat membuat anak lebih mudah marah dan sulit dikendalikan. Pastikan anak mendapatkan waktu istirahat yang cukup dengan tidur lebih awal di malam hari. Jika diperlukan, izinkan anak tidur siang sebentar agar energinya kembali pulih dan mood-nya tetap stabil sepanjang hari.
Jangan Memaksa
Bagi anak yang baru belajar berpuasa, mereka mungkin masih merasa kesulitan dan sesekali mengeluh. Sebagai orang tua, penting untuk tidak langsung memarahi atau memaksanya. Sebaliknya, berikan pemahaman secara perlahan bahwa puasa adalah latihan kesabaran dan ketahanan diri. Jika anak merasa terlalu lemas atau sulit bertahan, beri mereka kesempatan untuk berpuasa secara bertahap, misalnya dengan menunda makan beberapa jam terlebih dahulu sebelum akhirnya bisa puasa penuh.
Berikan Apresiasi
Memberikan pujian atau apresiasi kecil bisa menjadi motivasi bagi anak untuk menjalani puasa dengan lebih semangat. Misalnya, katakan bahwa mereka hebat karena berhasil menahan lapar hingga waktu berbuka. Jika perlu, buat sistem reward sederhana seperti menyiapkan camilan favoritnya saat berbuka atau memberikan stiker setiap kali mereka berhasil berpuasa seharian. Dengan begitu, anak merasa lebih dihargai dan bersemangat untuk melanjutkan puasanya.
Menangani anak yang rewel saat puasa memang membutuhkan kesabaran dan strategi yang tepat. Dengan memberikan asupan gizi yang cukup serta memberikan aktivitas yang menarik, anak bisa menjalani puasa dengan lebih nyaman dan ceria. Selain itu, pendekatan yang lembut dan penuh apresiasi akan membantu mereka memahami makna puasa dengan lebih baik. Dengan dukungan penuh dari orang tua, anak pun bisa belajar menjalani Ramadan dengan penuh semangat dan kebahagiaan.
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.