Zulhas: Modal Awal Koperasi Desa Merah Putih Rp 3 Miliar Berasal dari Pinjaman Bank

4 hours ago 1

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan alias Zulhas mengungkapkan, modal awal untuk setiap Koperasi Desa/Kelurahan atau Koperasi Desa Merah Putih sebesar Rp 3 miliar. Dia mengatakan modal tersebut adalah bentuk pinjaman, bukan hibah.

"Koperasi ini bukan dikasih uang, dia dapat plafon kredit, plafon pinjaman. Pertama Rp 3 miliar pinjaman, nanti harus dikembalikan," kata Zulhas dalam konferensi pers di kantornya, Graha Mandiri, Jakarta Pusat, Jumat, 16 Mei 2025.

Zulhas menjelaskan pinjaman tersebut diberikan melalui kredit oleh Himpunan Bank Milik Negara atau Himbara. Kopdes Merah Putih harus mengembalikannya melalui mekanisme cicilan dengan tenor enam tahun. "Rp 3 miliar, bayarnya enam tahun. Kalau dulu kan dikasih, terus habis, ini enggak, ini bisnis, usaha," ujar dia. 

Sebelumnya, Zulhas mengatakan pembentukan satu unit Koperasi Desa atau Kopdes Merah Putih membutuhkan anggaran sebesar Rp3-5 miliar. Sumber pendanaannya berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). “Besarannya per koperasi itu antara Rp 3-5 miliar,” kata dia usai rapat sosialisasi Koperasi Desa Merah Putih di kantornya, Senin, 14 April 2025.

Berdasarkan linimasa yang sudah ditetapkan, sebanyak 80 ribu Kopdes ditargetkan akan terbentuk dan diluncurkan pada 12 Juli 2025. Hari itu bertepatan dengan Hari Koperasi Nasional. 

Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi mengklaim bahwa 80 ribu Kopdes Merah Putih bisa menciptakan sekitar 1-2 juta lapangan pekerjaan baru di desa. Dia menyebut, 80 ribu Kopdes itu tentu membutuhkan banyak tenaga kerja. "Kalau 80 ribu Kopdes perlu SDM, sudah kami hitung-hitung bisa 1 juta sampai 2 juta lapangan kerja baru," ujar Budi di kantornya, Jakarta Selatan, Senin, 21 April 2025. 

Menurut dia, beberapa tenaga kerja yang dibutuhkan untuk Kopdes Merah Putih seperti pengawas, hingga sopir yang bertugas mengantarkan barang. Dia mencontohkan kebutuhan tenaga kerja sopir truk yang akan mengangkut barang. Jika masing-masing Kopdes mempunyai dua truk, maka menurut hitungan Budi, setidaknya butuh 160 ribu pengemudi untuk 80 ribu Kopdes.

"Misalnya 2 truk masing-masing Kopdes, 80 ribu kali 2, 160 ribu. Paling tidak untuk pengemudi truk saja, sudah bisa menambah 160 ribu lapangan kerja, itu baru dari sopir truk," kata eks Menteri Komunikasi dan Informatika itu.

Alfitria Nefi Pratiwi berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Pilihan Editor: Risiko Bisnis Koperasi Desa Merah Putih

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Read Entire Article
Parenting |