Bisa Jadi Tanda Penyakit Serius, Ketahui Arti dari Warna Feses yang Berbeda-beda

4 hours ago 2

TEMPO.CO, Jakarta - Kebanyak orang jarang memperhatikan hal-hal kecil yang justru bisa memberikan petunjuk penting tentang kondisi kesehatan tubuh. Salah satunya adalah warna feses. Padahal variasi warna pada feses bukan hanya dipengaruhi oleh makanan, tetapi juga dapat menjadi indikator awal adanya gangguan atau penyakit tertentu dalam sistem pencernaan.

Pada dasarnya, setiap orang bisa memiliki warna dan bentuk feses yang berbeda-beda. Hal ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti pola makan, gaya hidup, hingga kondisi kesehatan tertentu. Meskipun begitu, ada beberapa karakteristik umum yang bisa dijadikan acuan untuk menilai apakah feses termasuk dalam kategori normal atau tidak.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dilansir dari Medical News Today, secara umum feses yang normal memiliki beberapa ciri berikut:

  • Warna cokelat sedang hingga gelap: warna ini berasal dari pigmen bernama bilirubin, yang terbentuk saat sel darah merah dipecah oleh tubuh.
  • Berbau menyengat: bau khas feses berasal dari gas yang dihasilkan oleh bakteri di dalam usus.
  • Tidak terasa sakit saat dikeluarkan: buang air besar yang sehat seharusnya tidak menimbulkan rasa sakit dan tidak memerlukan banyak mengejan.
  • Tekstur lembut hingga agak padat: dokter menganggap feses yang keluar dalam satu bentuk utuh atau beberapa potongan kecil sebagai tanda usus yang sehat. Bentuk memanjang seperti sosis ini menyesuaikan dengan bentuk saluran usus.
  • Dikeluarkan 1–2 kali sehari: kebanyakan orang buang air besar sekali sehari, tapi ada juga yang setiap dua hari atau hingga tiga kali sehari. Minimal, seseorang sebaiknya buang air besar tiga kali dalam seminggu.
  • Konsisten dalam karakteristiknya: feses yang sehat bisa berbeda-beda antar individu. Namun, penting untuk memperhatikan perubahan pada bau, tekstur, frekuensi, atau warnanya.

Idealnya, buang air besar memakan waktu sekitar 10 hingga 15 menit. Jika membutuhkan waktu lebih lama, hal itu bisa jadi tanda sembelit, wasir, atau kondisi lain yang perlu diperiksa lebih lanjut.

Lalu, bagaimana dengan warna feses selain di atas?

Dikutip dari laman WebMD, berikut merupakan penjelasan warna-warna feses yang perlu diperhatikan:

Warna Hijau

Kotoran berwarna hijau bisa jadi berasal dari makanan yang mengandung warna hijau seperti bayam atau kale, lapisan gula pada kue, hingga suplemen zat besi. Namun, kotoran berwarna hijau juga bisa menjadi tanda adanya infeksi. 

Apabila feses berwarna hijau disertai diare, kemungkinan penyebabnya bukan dari makanan. Bisa jadi makanan bergerak terlalu cepat melalui saluran pencernaan, sehingga empedu tidak sempat berubah warna menjadi cokelat.

Warna Merah

Kotoran berwarna merah bisa berasal dari minuman yang mengandung pewarna makanan berwarna merah atau makan buah bit. Namun, jika merasa yakin bukan karena makanan, warna merah tersebut bisa jadi darah.

Jika warnanya merah terang, kemungkinan darah berasal dari bagian bawah saluran pencernaan. Beberapa penyebabnya:

  • Tumor jinak
  • Kanker
  • Peradangan usus besar 
  • Polip di usus besar
  • Penyakit divertikular (kantong kecil di dinding usus)
  • Wasir.

Warna Hitam

Pada bayi yang baru lahir, feses memang berwarna hitam selama beberapa hari pertama. Tapi pada orang dewasa, feses hitam bisa disebabkan oleh makanan yang berwarna sangat gelap seperti blueberry, obat, atau suplemen tertentu, seperti suplemen zat besi. Namun warna ini juga bisa menjadi tanda masalah serius, seperti perdarahan di bagian atas saluran pencernaan. 

Tak hanya itu, dokter spesialis bedah konsultan bedah digestif RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM), Agi Satria Putranto, pernah menyatakan bahwa keluarnya feses berwarna hitam saat buang air dapat menjadi salah satu tanda seseorang terkena kanker lambung. 

“Memang itu (feses berwarna hitam) sebetulnya bisa jadi tanda adanya pendarahan di saluran cerna bagian atas,” kata dia dalam diskusi daring yang digelar pada 2024 seperti dikutip dari Antara, 3 Juli 2024.

Saat itu, Agi menjelaskan bahwa keluarnya feses berwarna hitam disebabkan oleh adanya darah yang bercampur dengan asam lambung yang bisa berasal dari lambung, usus 12 jari, ujung saluran di kantung empedu atau pankreas maupun bagian atas usus halus.

Warna Kuning

Ada kalanya feses terlihat lebih kuning dari biasanya. Warna ini sebenarnya masih normal bagi sebagian orang. Namun, jika feses berwarna kuning terlihat berminyak dan berbau sangat menyengat, bisa jadi itu tanda terlalu banyak lemak di dalamnya. 

Feses yang berwarna kekuningan ini juga berkaitan dengan masalah saluran empedu atau penyakit celiac— kondisi di mana tubuh tidak bisa mengolah gluten — maka saat mengonsumsi makanan mengandung gluten seperti roti, pasta, atau kue, usus tidak akan bekerja dengan baik. Jika mengalami hal ini dan feses berwarna kuning, sebaiknya konsultasikan ke dokter.

Warna Putih atau Abu-abu Seperti Tanah Liat

Kotoran berwarna putih atau abu-abu, seperti tanah liat, bisa jadi pertanda memiliki masalah yang serius seperti pada organ hati, saluran empedu, kantong empedu, atau pankreas hingga penyakit tumor. 

Empedu adalah zat yang memberi warna cokelat pada feses. Jika tidak cukup empedu masuk ke saluran pencernaan, feses bisa kehilangan warna alaminya. Kondisi ini bisa disebabkan oleh penyakit hati seperti hepatitis atau adanya penyumbatan pada saluran empedu.

Namun, beberapa obat bebas atau terlalu banyak mengonsumsi susu juga bisa menjadi penyebab warna kotoran menjadi putih atau abu-abu seperti tanah liat. 

Read Entire Article
Parenting |