Fimela.com, Jakarta Anak rewel? Ini pertanyaan yang sering muncul di benak para orangtua. Penyebabnya beragam, tergantung usia dan situasi. Artikel ini akan membahas penyebab kerewelan pada bayi dan anak yang lebih besar, serta kapan harus segera ke dokter.
Bayi rewel bisa karena lapar, lelah, popok kotor, atau sedang dalam periode Wonder Weeks. Anak yang lebih besar mungkin rewel karena kurang perhatian, lapar, lelah, sakit, cemburu, atau ingin sesuatu. Gejala tambahan seperti demam atau diare perlu perhatian medis segera.
Memahami konteks kerewelan sangat penting. Apakah rewelnya terjadi terus-menerus? Apakah ada gejala lain yang menyertainya? Informasi ini membantu menentukan langkah selanjutnya, apakah cukup dengan penanganan di rumah atau perlu konsultasi dokter.
Memahami Rewel Bayi: Dari Lapar Hingga Wonder Weeks
Bayi sering rewel karena lapar. Tanda-tandanya termasuk menggerakkan tangan ke mulut atau menampar bibir. Jadwal makan teratur sangat membantu.
Kelelahan juga menjadi penyebab umum. Tidur cukup sangat penting untuk perkembangan bayi. Perhatikan tanda-tanda kelelahan, seperti menguap atau menggosok mata.
Popok kotor atau ruam popok juga membuat bayi tidak nyaman. Periksa dan ganti popok secara teratur. Ruam popok perlu penanganan khusus.
Wonder Weeks, periode perkembangan mental yang intens, ditandai dengan rewel dan menangis lebih sering. Fase ini normal, berlangsung beberapa hari hingga minggu.
Jika rewel disertai demam, muntah, diare, atau perubahan nafsu makan, segera konsultasi dokter. Ini bisa jadi tanda penyakit.
Anak yang Lebih Besar: Mencari Akar Masalah Rewel
Anak yang lebih besar mungkin rewel karena kurang perhatian. Berikan waktu berkualitas untuk anak, dengarkan keluhannya.
Lapar dan lelah juga menjadi penyebab umum. Pastikan anak makan bergizi dan cukup istirahat. Atur jadwal aktivitasnya.
Sakit kepala, sakit perut, atau penyakit lain dapat menyebabkan kerewelan. Perhatikan gejala lain dan konsultasi dokter jika perlu.
Cemburu pada kehadiran anggota keluarga baru juga bisa memicu kerewelan. Berikan perhatian dan kasih sayang ekstra.
Ingin sesuatu, seperti mainan atau makanan tertentu, juga bisa menjadi penyebabnya. Cobalah memahami keinginan anak.
Kapan Harus ke Dokter? Tanda-Tanda yang Perlu Diwaspadai
Jika rewel disertai demam tinggi, muntah hebat, diare, perubahan nafsu makan signifikan, lemas berlebihan, atau perubahan perilaku drastis, segera konsultasi dokter.
Jangan ragu mencari bantuan profesional jika Anda khawatir tentang kesehatan dan perkembangan anak. Perhatikan pola rewel dan respon anak terhadap penanganan.
Proses tumbuh gigi juga bisa menyebabkan rewel. Ketidaknyamanan dan nyeri pada gusi bisa membuat bayi rewel dan menolak makan.
Masalah kesehatan seperti demam, infeksi telinga, atau ruam popok juga bisa menyebabkan rewel. Konsultasi dokter jika ada gejala tersebut.
Ingat, rewel bukanlah penyakit, melainkan gejala. Identifikasi penyebabnya dan berikan solusi tepat, bukan langsung memberikan obat penenang.
Dalam menghadapi rewel anak, penting memahami konteksnya. Dengan pendekatan tepat, Anda dapat membantu anak melalui fase perkembangan ini dengan lebih baik.
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.