Anak Mulai Suka Berbohong? Kenali 7 Cara Lembut Menghadapinya dengan Lembut dan Penuh Kasih

2 days ago 6

Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, tidak ada orang tua yang ingin mendengar kebohongan dari anaknya. Tapi kenyataannya, hampir semua anak akan mengalami fase di mana mereka mulai mencoba berbohong. Mulai dari alasan sederhana hingga cerita yang dibuat-buat untuk menghindari masalah. Reaksi kita sebagai orang tua sangat menentukan bagaimana anak memandang kejujuran ke depannya.

Sering kali, keinginan untuk langsung menegur atau memarahinya muncul secara refleks saat kita tahu anak tidak berkata jujur. Padahal, reaksi keras bisa justru membuat anak semakin takut dan enggan berkata sebenarnya. Membangun hubungan yang aman dan penuh kepercayaan jadi kunci agar anak merasa nyaman berbagi kebenaran, bahkan ketika itu tidak menyenangkan bagi mereka.

Dilansir dari Positive Parenting Solutions, berbohong adalah bagian dari perkembangan anak, khususnya ketika mereka mulai bisa memahami bahwa orang lain memiliki perspektif yang berbeda dari dirinya. Itu sebabnya, anak usia 4 hingga 7 tahun mulai bisa berbohong dengan cukup meyakinkan. Namun, alih-alih langsung menganggapnya sebagai masalah besar, kita justru bisa melihat ini sebagai momen untuk mengajarkan kejujuran dengan cara yang lembut dan efektif. Yuk simak cara lembut menghadapi anak yang mulai suka berbohong.

7 Cara Lembut Menghadapi Anak yang Mulai Suka Berbohong

1. Tetap Tenang Saat Mengetahui Anak Berbohong

Ketika menyadari bahwa anak tidak berkata jujur, usahakan untuk tidak langsung terpancing emosi. Reaksi keras seperti marah atau mengancam justru membuat anak merasa tidak aman untuk berkata jujur. Tanggapi dengan suara tenang dan tatapan yang hangat. Tunjukkan bahwa kamu lebih peduli pada apa yang dirasakan anak daripada kesalahannya.

2. Hindari Pertanyaan yang Menjebak

Jika Sahabat Fimela sudah tahu jawabannya, hindari bertanya hanya untuk menggali kebenaran. Misalnya, jika kamu melihat krayon berserakan di lantai, jangan bertanya, “Kamu yang berantakin ya?” Lebih baik katakan, “Yuk, kita bereskan krayonnya bersama, supaya tidak diinjak dan rusak.” Ini menghindari anak dari dorongan untuk berbohong dan lebih fokus pada solusi.

3. Jadikan Kejujuran Sebagai Hal yang Dihargai

Ketika anak mengakui sesuatu yang mungkin membuat kamu kecewa, berikan apresiasi terlebih dahulu atas keberaniannya berkata jujur. Katakan hal seperti, “Mama senang kamu jujur, meskipun ini bukan hal yang mudah. Itu menunjukkan kamu anak yang bertanggung jawab.” Dengan begitu, anak akan belajar bahwa kejujuran membawa rasa aman, bukan ketakutan.

4. Ajak Anak Refleksi Lewat “Do-Over”

Daripada Sahabat Fimela memberikan hukuman, bantu anak belajar dari kesalahan lewat pertanyaan reflektif. Teknik ini membuat anak berpikir dan memahami bahwa setiap kesalahan bisa menjadi pembelajaran, bukan sesuatu yang harus ditutupi dengan kebohongan.

5. Ciptakan Lingkungan yang Aman untuk Berkata Jujur

Anak cenderung berbohong jika mereka merasa takut dimarahi, dipermalukan, atau dianggap buruk. Tunjukkan bahwa kamu selalu ada untuk mereka. Terlepas dari benar atau salahnya keputusan mereka. Tekankan bahwa kamu mencintai mereka sepenuhnya, dan kesalahan bukanlah hal yang membuat cinta itu berkurang.

6. Gunakan Bahasa yang Menenangkan dan Penuh Empati

Saat anak tampak bingung atau cemas saat ditanya, gunakan pendekatan empatik. Dengan melakukan hal itu, kamu dapat membuka ruang dialog yang jujur ke anak tanpa tekanan.

7. Jadi Contoh Kejujuran di Rumah

Anak belajar dari apa yang mereka lihat, bukan hanya dari apa yang mereka dengar. Jadi, ketika kamu ingin anak jujur, pastikan kamu juga memberi contoh. Hindari berbohong kecil di depan anak. Anak yang terbiasa melihat orang tuanya jujur, akan meniru sikap tersebut secara alami.

Kesabaran, Komunikasi yang Hangat dan Suasana Aman

Membangun kejujuran pada anak bukanlah proses instan. Dibutuhkan kesabaran, komunikasi yang hangat, dan suasana yang penuh rasa aman. Jangan langsung panik jika anak mulai berbohong, karena itu adalah bagian dari proses tumbuh kembang mereka. Hal yang penting adalah bagaimana kita sebagai orang tua merespons dan membimbing mereka dengan lembut.

Jika kebiasaan berbohong anak terus berulang dan mengganggu hubungan di rumah atau dengan teman, kamu juga bisa mempertimbangkan untuk berkonsultasi dengan ahli. Langkah-langkah kecil yang kamu ambil dari jauh-jauh hari bisa membentuk pribadi anak yang jujur, percaya diri, dan bertanggung jawab di masa depan.

Penulis: Siti Nur Arisha

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Read Entire Article
Parenting |