Fimela.com, Jakarta Pagi hari seharusnya menjadi momen penuh semangat untuk memulai aktivitas. Namun, bagi banyak Mom, justru waktu-waktu inilah yang kerap menjadi sumber stres karena si kecil bisa tiba-tiba rewel dan menangis setelah terbangun dari tidur saat Mom sedang sibuk mengurus pekerjaan rumah tangga.
Kalau Mom sering mengalami ini, tidak perlu cemas atau khawatir berlebihan tentang kondisi si kecil. Fenomena anak rewel setelah tidur sebenarnya sangat umum terjadi, terutama pada balita dan anak usia dini. Dengan memahami penyebab di balik tangisan pagi si kecil, Mom bisa lebih tenang dan bijak dalam menghadapi situasi tersebut.
Penasaran apa saja penyebab dan cara mengatasinya? Yuk, simak pembahasan berikut dengan cermat!
Transisi Tidur ke Bangun yang Tidak Mulus
Ketika anak terbangun di tengah siklus tidur yang belum selesai, tubuh dan pikirannya belum benar-benar siap untuk beraktivitas. Akibatnya, mereka bisa merasa bingung, lelah, dan akhirnya menjadi rewel.
Jadi, jika Mom mendapati anak menangis atau uring-uringan saat bangun tidur, bisa jadi mereka belum sepenuhnya 'bangun' secara emosional maupun kognitif.
Waktu dan Kualitas Tidur yang Kurang
Anak-anak, terutama balita, membutuhkan waktu tidur yang lebih panjang dibanding orang dewasa. Jika mereka tidur terlalu larut atau terbangun terlalu cepat, tubuh mereka belum mendapatkan cukup waktu untuk pulih.
Selain durasi, kualitas tidur juga penting. Lingkungan tidur yang bising, cahaya yang terlalu terang, hingga suhu ruangan yang tidak nyaman bisa mengganggu kualitas tidur anak. Akhirnya, saat mereka bangun, tubuh masih merasa tidak segar dan mood pun ikut memburuk.
Perasaan Tidak Nyaman atau Lapar
Kondisi fisik seperti lapar, haus, pipis, atau bahkan popok yang basah bisa jadi penyebab anak rewel saat bangun. Karena anak kecil belum dapat mengomunikasikan kebutuhannya dengan jelas, mereka cenderung mengekspresikannya lewat tangisan atau tantrum.
Selain itu, kondisi medis seperti gangguan pencernaan ringan juga bisa membuat anak merasa tidak nyaman ketika bangun tidur. Jika ini terjadi terus-menerus, sebaiknya konsultasikan dengan dokter anak agar bisa ditangani dengan tepat.
Kebutuhan Emosional yang Belum Terpenuhi
Anak kecil masih sangat bergantung pada kedekatan emosional dengan orangtuanya. Saat bangun tidur, mereka cenderung mencari kenyamanan dan rasa aman. Jika sebelumnya si kecil tertidur dalam kondisi cemas, sedih, atau merasa ditinggalkan, perasaan itu bisa terbawa saat bangun dan memicu reaksi rewel.
Penyebab lainnya bisa juga karena anak yang sangat sensitif terhadap perubahan rutinitas. Misalnya, ketika bangun dan tidak menemukan orangtuanya di sekitar, mereka bisa merasa bingung dan takut. Inilah mengapa penting untuk menciptakan rutinitas tidur dan bangun yang konsisten untuk si kecil.
Menghadapi anak yang rewel saat bangun tidur memang bisa membuat stres, tapi dengan memahami akar penyebabnya, Mom bisa membantu si kecil melewati masa ini dengan lebih baik. Jadi mulai sekarang, yuk hadapi momen ini dengan lebih bijak!
Because every female is Fimela.
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.