Santai tapi Tetap Visioner: Gaya Asuh Modern ala Gen Z yang Dekat dengan Anak

2 weeks ago 17

Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, gaya hidup modern kini telah mempengaruhi banyak aspek kehidupan, mulai dari cara kita bekerja, bersosialisasi, hingga membangun rumah tangga. Perubahan ini tentu membawa warna baru, terutama bagi generasi muda yang kini sudah memasuki fase menjadi orang tua.

Generasi yang tumbuh bersama teknologi digital, terbiasa dengan akses informasi yang cepat, dan akrab dengan dunia yang serba praktis, kini menghadapi tantangan tersendiri dalam mengurus keluarga.

Menjadi orang tua di era modern bukan hanya soal mendidik anak agar sukses secara akademis, tetapi juga bagaimana mereka bisa tumbuh dengan perasaan aman, dihargai, dan punya ruang untuk menjadi diri sendiri. Di sinilah gaya asuh yang lebih santai menjadi opsi untuk menyeimbangkan parenting dengan zaman.

1. Mengajarkan Arti Kemandirian Sejak Dini

Kemandirian menjadi fondasi penting bagi anak agar mampu menghadapi tantangan hidup. Orang tua Gen Z mendorong anak untuk membuat keputusan sederhana sendiri, mulai dari memilih pakaian hingga mengatur waktu belajar.

Mengajak anak merencanakan aktivitas harian atau proyek kecilnya sendiri bisa melatih kemampuan organisasi dan membuat mereka lebih percaya diri. Kemandirian juga berarti memberi anak ruang untuk mencoba dan gagal. Gen Z memahami bahwa kesalahan adalah bagian dari proses belajar.

2. Komunikatif dan Selalu Terbuka

Gen Z menekankan pentingnya komunikasi dua arah. Anak didorong untuk menyampaikan pendapat, pertanyaan, atau keluhan tanpa rasa takut. Selain itu, komunikasi yang terbuka juga membantu orang tua memahami kebutuhan emosional anak.

Jika anak merasa stres di sekolah atau sedih karena teman, mereka bisa langsung membicarakannya tanpa takut dimarahi. Gaya asuh yang komunikatif ini juga membuat anak merasa didengar dan dihargai, sehingga lebih mudah menerima nasihat atau batasan yang diberikan.

3. Mengajarkan Nilai Sosial dan Empati

Anak diajarkan peduli terhadap lingkungan, membantu teman, dan menghormati orang lain sejak dini. Aktivitas sederhana seperti berbagi mainan, ikut kegiatan sosial, atau membantu tetangga dapat menjadi latihan empati yang nyata.

Anak belajar bahwa tindakan mereka berdampak pada orang lain dan komunitas. Selain itu, anak juga diajak memahami keberagaman dan menghargai perbedaan. Mereka dilatih untuk mendengarkan sudut pandang orang lain, sehingga tumbuh menjadi individu yang toleran dan bertanggung jawab.

4. Kurangi Aturan yang Terlalu Mengekang

Fleksibilitas Gen Z terhadap aturan yang terlalu kaku, membuat mereka percaya anak perlu ruang untuk bereksperimen, mencoba hobi baru, dan mengekspresikan diri tanpa takut dimarahi.

Namun fleksibilitas ini bukan berarti tanpa batasan. Orang tua tetap memberi pedoman yang jelas dan konsisten, hanya saja cara penerapannya lebih persuasif dan adaptif sesuai kebutuhan anak.

5. Mengajarkan Literasi Digital

Teknologi adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan anak masa kini. Gen Z mengajarkan anak cara menggunakan gadget dan internet secara aman, efektif, dan bertanggung jawab.

Selain itu, literasi digital juga mencakup kreativitas. Anak didorong memanfaatkan teknologi untuk belajar, membuat proyek kreatif, atau mengekspresikan diri, bukan hanya sekedar hiburan.

Sahabat Fimela, demikian gaya asuh modern ala Gen Z agar bisa membangun kedekatan dengan anak tanpa dengan adanya aturan yang ketat. Parenting bukan lagi sekadar mengulang pola lama, melainkan membangun generasi yang siap menghadapi dunia dengan percaya diri.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Read Entire Article
Parenting |